Kementan Imbau Petani Waspadai El Nino

Petani langsung melakukan persiapan untuk menanam kembali bekejaran dengan datangnya musim kemarau, mengantisipasi terjadinya gagal panen akibat kekeringan.
"Sebagian besar lahan sawah di Tinggarjawa sudah ditraktor sebagian lainnya membuat persemaian. Diperkirakan sebelum bulan puasa masa tanam sudah selesai semua," katanya.
Ia mengatakan, petani di Desa Tinggarjaya menanam berbagai varietas padi usia pendek berkisar 90-94 hari, antara lain Mekongga, Ciherang, dan Inpari 32.
Berdasarkan prediksi BMKG, awal musim kemarau 2019 diperkirakan mulai April ini.
Tahun ini diprediksi Indonesia akan menghadapi fenomena El Nino sebesar 55%-60 persen.
Kemudian pada periode Juli-September 2019, iklim diperkirakan lebih kering. Akibatnya 25,5 persen wilayah berpotensi mengalami musim kemarau lebih maju.
Sementara itu, 24 persen wilayah berpotensi mengalami musim kemarau di atas normal. (adv/jpnn)
Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofiska (BMKG) sudah mengingatkan bahwa pada 2019 Indonesia menghadapi fenomena El Nino.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global