Kementan Kembangkan Drone Penebar Benih demi Modernisasi Pertanian

Drone ini mampu melakukan resume operation, sehingga operasi yang tertunda dapat dilanjutkan kembali sehingga tidak terjadi overlap dan dilakukan secara otomatis.
Ketahanan batere mampu beroperasi selama 20 menit dengan kapasitas angkut maksimal 6 kg benih padi.
“Robot Tanam Padi dapat difungsikan untuk menanam bibit padi di lahan sawah yang mampu berkomunikasi melalui Internet of Thing melalui sarana GPS dan mampu bekerja mandiri,” katanya.
Adapun spesifikasi Robot Tanam Padi ini mempunyai lebar tanam 30 cm, 6 Baris Tanam, Kecepatan Kerja 2,0 km/jam dan Lebar Kerja 1,8 m memiliki kapasitas kerja 0,36 ha/jam atau 3 jam/ha.
Andi Nur Alam Syah menjelaskan, Autonomous Tractor adalah traktor roda 4 tanpa awak yang dikendalikan oleh sistem navigasi berbasis IoT.
Alat ini juga dapat melakukan pengolahan lahan sesuai dengan peta perencanaan menggunakan GPS.
Kemudian, alat mesin pertanian berupa panen padi terintegrasi dengan olah tanah merupakan alsin yg mampu melakukan 2 proses sekaligus, yaitu proses memanen padi sekaligus olah tanah dengan rotari.
Alsintan ini mampu mempercepat dan mengurangi pekerjaan olah tanah, memutus siklus perkembangan OPT padi, dan mengkondisikan sanitasi lingkungan pasca panen yang baik.
Modernisasi pertanian, yang merupakan penerapan teknologi 4.0 di bidang pertanian, menjadi salah satu terobosan peningkatan produksi dan efisiensi sistem usaha tani. Salah satunya penggunaan drone sebagai alat penebar benih.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan