Kementan: Ketersediaan 11 Bahan Pokok Terkendali

Kementan: Ketersediaan 11 Bahan Pokok Terkendali
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan menyatakan ketersediaan 11 bahan pokok aman terkendali. Foto: Kementan

"Kami mendukung Kementan dalam membangun Infrastruktur pemasaran hasil pertanian maupun penanganan produknya. Alhamdulillah sudah kita inisiasi sebagai bentuk dukungan bagi pelaku utama dan pelaku usaha," katanya.

Dikatakan Budi, sejauh ini pihaknya juga sudah mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pandeglang Berkah Maju yang bergerak pada budidaya maupun pemasaran beras, jagung, sorgum dan produk pertanian lainnya.

"Kami terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas pangan pokok untuk mempertahankan pandeglang sebagai kontributor pangan beras terbesar bagi Provinsi Banten dan nasional. Upaya ini terus dilakukan dengan percepatan tanam dan pemberian bantuan bibit berkualitas," katanya.

Selain itu, Budi juga menyampaikan terimakasih atas fasilitas dan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian yang diinisiasi Kementan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kami berharap KUR pertanian menjadi solusi bagi para pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian dalam memperkuat permodalan, sehingga dapat lebih berdaya saing dan meningkatkan kesejahteraannya," tutupnya.

Perlu diketahui, saat ini Kementerian Pertanian juga turut gencar mendorong pemanfaatan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang disediakan pemerintah kurang lebih 70 triliun.

Kementan juga telah merumuskan 5 strategi cara bertindak atau (5CB) sektor pertanian, sebagai upaya penyediaan ketersediaan pangan dan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19.

Upaya-upaya strategis yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian bersama para stakeholders sektor pertanian mulai dirasakan saat ini, berupa tercukupinya produksi beras nasional dan peningkatan kinerja ekspor pertanian.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan menyatakan ketersediaan 11 bahan pokok aman terkendali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News