Kementan: Kolaka Siap jadi Kampung Durian Ramah Lingkungan

“Kami melakukan gerakan pengendalian seluas 6.800 ha, penerapan pengendalian hama terpadu (PPHT) untuk 75 kelompok, fasilitasi dampak perubahan iklim 325 ha dan pengadaan sarana klinik sebanyak 150 Unit,” ungkapnya.
Kabupaten Kolaka sendiri mengembangkan komoditas durian sesuai dengan Konsep Kampung Hortikultura, “One Village One Variety” yang tersebar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Latambaga dan Kecamatan Pewisoa Jaya.
Kabid Hortikultura Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara, Awaluddin Mundu mengatakan terdapat dua Kecamatan yang menjadi fokus pengembangan kampung hortikultura, yaitu Latambaga dan Pewisoa.
Kedua kampung itu adalah dua kecamatan yang menjalankan kampung hortikultura.
"Kecamatan Latambaga adalah kelompok penerima manfaat fasilitasi bantuan sarana produksi kawasan durian seluas 30 ha pada 2022. Sementara Kecamatan Pewisoa Jaya mengembangkan 60 ha pada 2021,” terang Awaluddin.
Ketua Kelompok Tani Fajar Harapan 1, Hasyim mengatakan bahwa bantuan yang didapatkan terdiri dari satu paket tanam benih durian varietas Otong dengan tinggi tanaman sekitar 50 cm.
“Bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat sudah berupa satu paket lengkap, mulai dari benih hingga pupuk, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman,” ujar petani asal Desa Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga ini.
Sementara Kelompok Tani Matirodeceng yang berlokasi di Desa Pewisoa Jaya, Kecamatan Tanggetada memperoleh 15 sampai 25 pohon (benih) durian.
Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pembangunan 2.358 kampung hortikultura tersebar secara merata di seluruh Indonesia.
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Dosen UI Ciptakan Alat Pemurnian Air yang Ramah Lingkungan
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH