Kementan Lepas Ekspor Bawang Merah NTT Ke Timor Leste

Kementan Lepas Ekspor Bawang Merah NTT Ke Timor Leste
Ekspor perdana bawang merah ke Timor Leste sebanyak 30 ton di Pos Lintas Batas Motamasin, Kabupaten Malaka, NTT, Kamis, (12/10). Foto: Humas Kementan for JPNN.com

Menurut Ani, tingginya produktivitas tersebut berdampak terhadap persentase kontribusi Malaka terhadap total produksi bawang merah di NTT, mencapai 20 persen (500 ton). Sedangkan di tingkat nasional, kontribusi NTT baru 0,16 persen.

“Tapi, ekspor sudah banyak, 3,5 persen kontribusi untuk nasional," jelas Ani.

Indonesia sejak 2016 sudah ekspor bawang merah, namun pada 2017 volumenya melonjak drastis dengan kualitas tinggi.

Bawang merah Malaka dan Belu telah mengantongi sertifikat dari Badan Karantina Kementan, jenis organik, memenuhi standar, dan layak ekspor.

“Kalau ini menjadi ikon Malaka di pertanian, sudah tepat," sebut Ani.

Lebih lanjut Ani mengatakan selain bawang merah, komoditas pertanian lainnya yang berpeluang ekspor dari wilayah perbatasan adalah jagung, kacang hijau, jambu mete, babi dan unggas.

Khusus untuk unggas, saat ini kebutuhan unggas dan produk unggas RDTL masih dipenuhi import dari Brazil yang memakan waktu 6 bulan dalam perjalanan.

“Di sisi lain secara real Indonesia saat ini sudah surplus untuk unggas dan produk unggas. Untuk mendorong ekspor unggas (DOC) dan produk unggas (karkas dan produk olahan unggas) ke RDTL, dalam rangkaian kegiatan ini juga ada penandatanganan Technical Agreement oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan RI dengan Direktur Jenderal Peternakan RDTL,” tuturnya.

Bawang merah yang diekspor ini diproduksi petani Kabupaten Malaka dan Belu, NTT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News