Kementan Optimalkan Pendidikan Vokasi untuk Hadirkan Petani Milenial Berkualitas
Dedi menambahkan, petani milenial harus menguasai teknologi. Apalagi, sektor pertanian telah memasuki Industri 4.0.
Menurut Dedi, semua yakin dan percaya bahwa pendidikan vokasi memegang peran penting di dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian.
"Apalagi saat ini sudah memasuki industri 4.0, yang artinya petani milenial wajib menguasai teknologi, wajib menguasai internet," ujarnya.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti saat audiensi dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan siap melakukan transformasi pendidikan pertanian di NTT.
Idha mengungkapkan tranformasi SMK-PP Negeri Kupang menjadi Politeknik Pembangunan Peternakan (Polbangtan)
Kupang telah siap baik dari sisi lahan beserta tenaga pengajar, dan fasilitas infrastruktur pendukungnya.
"Kami siap melakukan tranformasi dimaksud, baik dari sisi lahan yang siap seluas 100 ha, tenaga pengajar dengan mengoptimalkan tenaga yang ada, dan ditambah lagi perekrutan untuk spesifikasi bidang peternakan serta infrastruktur penunjang," katanya.
Menurut Idha, transformasi ini tinggal menunggu izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
"Kami masih terkendala pada izin di Kementrian Pendidikan dan kebudayaan RI. Terima kasih karena Pak Gubernur mau fasilitasi izin ini," ujar Idha.
Ini harapan Kementan memberikan pendidikan vokasi kepada para petani, saat memasuki era Industri 4.0.
- Frans Go: Komitmen Membangun NTT Tak Mesti Jadi Gubernur
- Kisah Inspiratif AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman Demi Keluarga
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Frans Go: Potensi Ekonomi NTT Cukup Besar, Harus jadi Daya Tarik Investasi
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang