Kementan Pastikan Stok Beras Aman Masuki Masa Panen Raya, Pemantauan Akan Dilakukan Rutin

Kementan Pastikan Stok Beras Aman Masuki Masa Panen Raya, Pemantauan Akan Dilakukan Rutin
Ilustrasi pekerja saat mengangkut beras di Gudang Bulog. Foto: Ricardo/JPNN.com

“Sistem ini akan membantu dalam memantau wilayah rawan banjir ataupun kekeringan,” sebut Momon.

Selain itu, antisipasi kemarau pun telah disiapkan dengan percepatan padat karya infrastruktur, baik melalui rehabilitasi jaringan irigasi tertier, bantuan irigasi perpompaan/perpipaan, ataupun embung. Kementan juga akan mempercepat realisasi penyaluran bibit tanaman.  

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perum Bulog Budi Waseso mengatakan memasuki panen raya, diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam menyerap gabah petani. 

“Total perkiraan gabah kering giling seluruh Indonesia pada Maret – April 2021 sebesar 17,3 juta ton. Sedangkan surplus produksi  pada Januari – April 2021 diperkirakan 6 juta ton setara beras. Memperhatikan perikiraan produksi Februari 2021 sudah melebihi tingkat kebutuhan GKG bulanan, maka dibutuhkan peningkatan penyerapan gabah dalam negeri sehingga  harga gabah tingkat petani tidak anjlok,” ungkapnya.

Langkah tersebut terutama perlu dilakukan mengingat puncak panen diperkirakan akan berlangsung pada Maret ini hingga April mendatang.

Hal ini berbeda dengan 2020, yaitu masa puncak panen mengalami kemunduran satu bulan hingga panen tahun lalu terjadi pada April – Mei 2020.

“Realisasi pengadaan gabah/beras nasional sampai 4 Maret 2021 sebesar 70.940 ton terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 37.806 ton dan komersial 33.134 ton. Memasuki panen raya, target CBP Maret – April 2021 sebesar 390.800 ton sehingga diharapkan stok CBP di akhir April sudah di atas 1 juta ton,” sebut Budi.(ikl/jpnn)


Jelang Ramadan dan Idul Fitri 1442 H, Kementan akan menjalankan strategi untuk menjamin penyediaan pangan, termasuk beras.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News