Kementan: Program Pemberdayaan Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Kementan: Program Pemberdayaan Meningkatkan Kesejahteraan Petani
Ilustrasi BPS. Foto: JPNN

Lebih lanjut, Winarno mengatakan capaian penurunan kemiskinan ini tentu ada kaitannya dari program-program pemerintah. “Programnya selama ini kan tidak hanya diarahkan pada peningkatan produksi guna mencapai swasembada, tapi ada juga program pemberdayaan untuk mensejahterakan petani, ungkapnya.

Menurut Dr. Lutful Hakim, Kepala Bidang Data Sosial Ekonomi, Pusdatin Kementan mengatakan program peningkatan produksi seperti perbaikan jaringan irigasi 3 juta hektar, bantuan alat mesin pertanian 80 ribu unit pertahun, bantuan benih unggul, subsidi pupuk, perluasan areal tanam, pola tanam jajar legowo, dan lainnya telah berdampak pada produksi. Capaian produksi pangan naik signifikan.

Produksi padi 2014-2016 naik 8,3 juta ton GKG atau 11,7 persen. Peningkatan produksi padi ini senilai Rp 38,2 triliun. Produksi jagung naik 4,2 juta ton atau 21,9 persen, peningkatan produksi jagung ini setara Rp 13,2 triliun, ujarnya.

Sementara program-program yang terkait dengan mensejahterakan petani antara lain: program pemberdayaan petani melalui pelatihan dan pendampingan, pengembangan kawasan rumah pangan lestari, perlindungan harga petani dengan kebijakan harga atas dan harga bawah, serap gabah petani dan produk pangan strategis lain, kemitraan petani jagung dengan GPMT. Kemudahan petani akses Kredit Usaha Rakyat (KUR), asuransi usahatani padi dan sapi, memperpendek rantai pasok tata niaga pangan, membangun Toko Tani Indonesia, membentuk Satgas Pangan dan lainnya, lanjut Lutful.(adv/jpnn)


Badan Pusat Statistik (BPS), 17 Juli 2017, merilis profil kemiskinan di Indonesia Maret 2017. Persentase penduduk miskin Maret 2017 mencapai 10,64


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News