Kementan Siap Lakukan Terobosan IP400 untuk Genjot Stok Beras Nasional

Kementan Siap Lakukan Terobosan IP400 untuk Genjot Stok Beras Nasional
Parapetani di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang melakukan penanaman Padi. Foto: Kementan/jpnn

jpnn.com, BIMA - Kementerian Pertanian (Kementan) berencana melakukan sistem perdana indeks pertanaman (IP)400 atau tanam dan panen empat kali setahun di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Langkah tersebut dilakukan untuk menggenjot produksi padi agar bisa meningkatkan stok produksi beras nasional.

Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Bambang Pamuji mengatakan PDB Sektor Pertanian pada triwulan II 2020 tumbuh positif 16,24 persen dari tahun ke tahun.

Dia mengatakan pada 2021 PDB Sektor Pertanian tetap konsisten tumbuh positif, seperti pada Triwulan I tumbuh positif 2,95 persen daro tahun ke tahun dibandingkan periode sama pada 2020.

"Potensi pertanian sangat luar biasa bahkan nilai tukar petani nasional pada Februari 2022 juga mengalami kenaikan tinggi, yakni 108,83 atau naik sebesar 0,15 persen," ungkap Bambang pada acara panen padi dan pencanangan gerakan tanam IP 400 di Desa Bolo Kecamatan Madapangga Kab. Bima, NTB, Sabtu (5/3).

Melihat tingginya angka tersebut, kata dia, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di tahun ini menggenjot upaya peningkatan produksi dengan cara baru.

"IP400 adalah cara baru untuk mengoptimalkan lahan dan air dengan inovasi teknologi baru meningkatkan produktivitas dan produksi," ungkap Bambang.

Tidak hanya itu, luas panen padi 2021 mencapai 10,41 juta hektar dengan produksi sebesar 54,42 juta ton GKG setara beras 31,36 juta ton.

Kementerian Pertanian (Kementan) berencana melakukan sistem perdana indeks pertanaman (IP)400 atau tanam dan panen empat kali setahun di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News