Kemnaker Ajak ASEAN-OSHNET Tekan Kecelakaan Kerja di Sektor Konstruksi
jpnn.com, JAKARTA - Berbagai upaya peningkatan pelaksanaan dan penelitian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di bidang konstruksi telah dilakukan.
Namun masih banyak hal yang perlu diteliti, terutama untuk justifikasi ekonomi yang memerlukan kajian lebih lanjut.
Untuk itu, Kementeriaan Ketenagakerjaan menyelenggarakan Workshop ASEAN-OSHNET (Occupational Safety and Health Network) tentang Penelitian Justifikasi Ekonomi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Sektor Konstruksi.
Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yakni Rabu dan Kamis, 13-14 Oktober secara virtual dan diikuti semua negara anggota ASEAN.
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Haiyani Rumondang menyampaikan workshop penelitian ini penting mengingat sektor konstruksi memiliki risiko K3 yang tinggi.
"Melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu menekan kecelakaan kerja melalui pendekatan justifikasi ekonomi di sektor konstruksi. Kalau kecelakaan kerja bisa ditekan, maka pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja," ujarnya.
Merujuk siaran pers ILO pada 17 September lalu, ILO dan WHO memperkirakan hampir dua juta orang meninggal karena penyakit dan cedera akibat kerja.
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja mengurangi produktivitas, membebani sistem kesehatan, dan dapat berdampak pada pendapatan pekerja.
Sektor konstruksi memiliki risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi, untuk itu penelitian mengenai hal ini sangat diperlukan.
- Posko THR Tutup H+7 Lebaran, Kemnaker Segera Tindak Lanjuti 1.475 Laporan yang Masuk
- Gelar Halalbihalal, Menaker Ida Fauziyah Minta Pegawai Kemnaker Tingkatkan Etos Kerja
- Menaker Ida Fauziyah Sebut Tradisi Mudik Lebaran Ajang Pekerja Mempererat Silaturahmi
- Dukung Mudik & Arus Balik Gratis, Menaker Ida: Mudah-mudahan Bisa Berlanjut
- Lepas Mudik Gratis, Wamenaker: Ini untuk Meringankan Para Pekerja
- Wamenaker Afriansyah Optimistis Mudik Bersama Mampu Tingkatkan Produktivitas Pekerja