Kemnaker Ingatkan Kepatuhan Terhadap Budaya K3 Bisa Mempengaruhi Reputasi Perusahaan

Kemnaker Ingatkan Kepatuhan Terhadap Budaya K3 Bisa Mempengaruhi Reputasi Perusahaan
Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Haiyani Rumondang saat hadir dalam Seminar Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlangsung di Balai Besar K3 Jakarta, Rabu (7/2). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

Saat terjadi K3 sebesar apapun di tempat kerja, tetap menjadi tanggung jawab perusahaan dan dapat mempengaruhi reputasi perusahaan.

"Dari sisi internasional, reputasi dapat berakibat pada produk yang dihasilkan dapat diembargo. Produk yang dihasilkan bisa tidak diterima di luar," kata Dirjen Haiyani mengingatkan.

Dia menambahkan budaya K3 bertujuan agar keberlangsungan usaha terus berlanjut sehingga mampu berkontribusi menjalankan usaha yang sehat, selamat dan produktif di tempat kerja.

"Tanggung jawab menerapkan K3, selain melalui regulasi (Kemnaker), juga aktor-aktor di tempat kerja," pungkasnya.

Salah satu pelaku usaha (PMDN) industri pompa A Roli Ekoatmojo menilai keuntungan bagi pelaku usaha dengan menerapkan budaya K3 adalah mampu menjaga nama reputasi sehingga tidak terganggu produksinya.

Sementara bagi karyawan atau pekerja menjadi suatu kebanggaan, karena budaya K3 mampu menaikkan produktifitasnya.

"Budaya K3 harus terus menerus digaungkan ke para pelaku usaha," ujar Manajer EQS dan Formalities/Legal PT Bumi Cahaya Unggul tersebut. (mrk/jpnn)

Dirjen Binwasnaker dan K3 Haiyani Rumondang mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap budaya K3 kepada para pelaku usaha


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News