Kena PHK, Puluhan Ibu-ibu Nginap di Depan Pabrik..Sudah Sebulan!

Kena PHK, Puluhan Ibu-ibu Nginap di Depan Pabrik..Sudah Sebulan!
Puluhan mantan buruh pabrik sepatu di Gempol, Pasuruan gelar aksi usai kena PHK. Foto: dok/Radar Bromo

Sapi’iyah menyebut, tenda yang dibuatnya sudah ganti dua kali. Tenda yang kedua ini konstruksinya dianggap lebih kuat. Tenda itu dibangun oleh para suami buruh yang menggelar aksi tersebut. 

“Kami akan menghentikan aksi jika tuntutan kami dipenuhi, yakni gaji diberikan dan diperbolehkan masuk ke dalam pabrik untuk bekerja kembali seperti semula. Serta, BPJS Kesehatan dan Ketenagkerjaan terpenuhi,” tegasnya.

Sementara itu, Kartina, buruh lainnya mengaku, 75 buruh yang demo itu sebelumnya dilarang masuk kerja oleh perusahaan. Hal itu, merupakan buntut penangguhan UMK perusahaan setempat yang diterima oleh Gubernur Jatim. 

Dari situ, perusahaan setempat pun hanya membayar UMK sejumlah buruh senilai Rp 2,2 juta. Jauh lebih kecil dari UMK setempat 2015 sebesar Rp 2,7 juta. Namun, batasan penangguhan UMK itu hanya berlaku hingga Juni 2015. 

Dalam perjalanannya, mulai Juli – Desember 2015, upah yang diberikan kepada buruh ternyata tidak sampai Rp 2,7 juta. Melainkan Rp 2,2 juta saja atau tetap, tidak ditambah oleh perusahaan. 

Dari situ, para buruh pun bereaksi dengan melakukan perundingan pada 22 Desember 2015 lalu. Mereka lantas menggelar mogok kerja selama 10 hari. “Kami mogok kerja dulu. Namun, memasuki hari ke delapan mogok kerja, kami dipanggil untuk berunding, ternyata perusahaan melarang kami kerja sekaligus mem-PHK,” keluhnya.

Buntut pertemuan itu, kini berlanjut hingga sekarang. Perusahaan menganggap mogok kerja tak sah. Alhasil, 75 buruh ini akhirnya memutuskan melakukan aksi tersebut hingga saat ini. Para buruh itu pun juga sudah wadul ke sejumlah pihak. 

Namun, selama ini tak membuahkan hasil. “Upaya keras sudah kami lakukan, termasuk ke bupati, dinas, dan dewan. Selain tinggal di bawah tenda dan ngemis di jalan. Ternyata, hasilnya sia-sia. Belum bisa membantu secara konkret atas apa yang kami alami sekarang,” gerutunya. 

PASURUAN - Sudah sebulan terakhir, puluhan ibu-ibu menggelar aksi di depan pabrik sepatu di desa Legok, Gempol, Pasuruan, Jawa Timur. Mereka menginap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News