Kenaikan Tarif Listrik Sudah Ditentukan, Ini Daftarnya

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan kebijakan kenaikan tarif listrik berdampak terhadap inflasi.
Menurutnya, dampak terhadap inflasi tidak begitu besar, yakni sekitar 0,019 persen.
"Kami sudah hitung dampaknya terhadap inflasi hampir tidak terasa," ujar Rida dalam konferensi pers, Senin (13/6).
Pemerintah melalui Kementerian ESDM resmi menetapkan kenaikan tarif listrik yang berlaku 1 Juli 2022 mendatang.
Adapun penyesuaian tarif listrik dilakukan pada lima golongan pelanggan nonsubsidi.
Pelanggan yang mengalami kenaikan tarif, yakni golongan R2 (3.500-5.500 VA), R3 (6.600 VA ke atas), P1 (6.600VA sampai 200kVA), P2 (200 kVA ke atas), dan P3.
Rida menjelaskan penyesuaian tarif listrik masih berkontribusi dalam menjaga daya beli masyarakat secara keseluruhan.
"Pemerintah hanya menaikkan tarif listrik untuk golongan rumah tangga dengan ekonomi menengah ke atas," ungkapnya
Adapun penyesuaian tarif listrik dilakukan pada lima golongan pelanggan nonsubsidi.
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- Tokoh Buruh Daerah Pilih Rayakan May Day 2025 Secara Damai
- Jakarta Beat Society 2025 Sedot Animo Ribuan Pengunjung