Kenali Burnout Syndrome Akibat Terlalu Lama Work From Home

Kenali Burnout Syndrome Akibat Terlalu Lama Work From Home
Psikiater Rininta Meyftanoria mengataka seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental sangat membutuhkan dukungan keluarga. Foto tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Guardian Indonesia Naresh Kalani mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada psikologis masyarakat. Terlalu lama tinggal di rumah akibat pembatasan sosial menimbulkan kejenuhan dan stres.

Menurut dia, aktivitas work from home (WFH) bagi pekerja dan beban hidup yang meningkat di masa pandemi bisa menyebabkan burnout syndrome.

Selain itu, muncul rasa cemas atau anxiety seperti depresi akibat pandemi yang telah berlangsung sekian lama, masalah keluarga dan lainnya.

"Ini lazim dialami karena berbagai aktivitas dilakukan online di area rumah tanpa banyak keluar ruangan hingga muncul kejenuhan," kata Naresh Kalani, dalam talkshow Healthy Inside Out secara daring, baru-baru ini.

Dia melanjutkan, mendampingi kegiatan belajar anak secara daring juga memengaruhi psikologis. Padahal kesehatan psikologis sangat penting di masa pandemi karena memperkuat imunitas tubuh. 

Melihat kondisi itu Naresh Kalani mengungkapkan, Guardian memberikan edukasi dan layanan konsultasi gratis masalah kesehatan melalui platform media sosialnya. Layanan ini bisa didapatkan masyarakat hingga akhir bulan ini.

Psikiater Rininta Meyftanoria menjelaskan, seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental sangat membutuhkan dukungan dan bantuan baik dari keluarga atau teman yang bisa dipercaya. 

"Jika sebaliknya bisa menyebabkan down, tidak berharga, dan lainnya,” katanya.

Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan semua aktivitas dilakukan serba online memengaruhi kesehatan mental, bahkan bisa memicu Burnout Syndrome.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News