Kenangan Pendekar Senayan tentang Figur Gus Sholah

Kenangan Pendekar Senayan tentang Figur Gus Sholah
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Gus Nabil Haroen. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) M Nabil Haroen mengaku sangat kehilangan dengan wafatnya KH Salahuddin Wahid. Menurutnya, meninggalnya tokoh yang beken disapa dengan panggilan Gus Sholah itu bukan hanya kehilangan besar bagi nahdiyin, tetapi juga rakyat Indonesia.

"Di NU beliau dikenal sebagai sosok yang kritis dan selalu memberikan saran dan nasihat yang luar biasa. Tak hanya NU, rakyat Indonesia kehilangan ulama besar yang dikenal kritis " kata Nabil melalui layanan pesan, Senin (3/2).

Tokoh muda NU yang kini menjadi anggota DPR dari PDI Perjuangan itu mengaku punya kenangan tersendiri tentang Gus Sholah. Nabil bertemu terakhir kali dengan pengasuh Pondon Pesantren Tebuireng, Jombang itu pada 29 Desember 2018.

“Saat itu saya mendampingi Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj dan keluarga sowan ke beliau (Gus Sholah, red).  Suasananya sangat hangat dan penuh kekeluargaan," ujar Nabil.

Politikus muda yang kini menyandang julukan Pendekar Senayan itu mengaku sempat melihat wajah Gus Sholah sebelum dimandikan dan dikafani pada Minggu (2/2) malam. "Alhamdullilah saya diberi kesempatan menatap wajah beliau untuk terakhir kalinya sebelum dimandikan dikafani. Selamat jalan, Gus Solah," ujar Nabil.(ara/jpnn)

Kabar tentang meninggalnya KH Salahuddin Wahid alias Gus Sholah menyisakan duka mendalam dan rasa kehilangan di benak Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News