Kenangan Sidarto Danusubroto Dampingi Bung Karno di Ujung Kejatuhan
Minta Megawati Selundupkan Uang ke Wisma Yaso
Jumat, 25 Juni 2010 – 09:51 WIB
![Kenangan Sidarto Danusubroto Dampingi Bung Karno di Ujung Kejatuhan](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20100625_095414/095414_981733_BOX_Sidarto_PB.jpg)
Sudarto Danusubroto. Foto; Priyo Handoko / Jawa Pos
Saat itu, Bung Karno memberinya sebuah buku berjudul Sukarno An Autobiography karya Cindy Adams. Sampul buku tersebut berwarna merah dengan foto Bung Karno yang berjas putih, berpeci, sambil tertawa lebar. Ketika memberikan buku itu, Bung Karno yang tengah berada di ujung kejatuhannya menyampaikan wejangan kepada Sidarto.
Bung Karno menyatakan bahwa dirinya bisa dikucilkan, dijauhkan dari keluarga, bahkan ditahan dan lama-lama akan mati sendiri. "Tapi, catat ya To? (Sidarto, Red), jiwa, ide, ideologi, semangat, tak dapat dibunuh," ungkap Sidarto menirukan ucapan Bung Karno saat ditemui di kediamannya, Jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan, Rabu (22/6).
Bung Karno mengutip kalimat yang diucapkannya itu dari filsuf Jerman, Freili Grath, yang dalam bahasa aslinya berbunyi, "Man totet den Geist Nicht." Sidarto sempat tertegun mendengarnya. Secara spontan, dia lantas meminta Bung Karno untuk menuliskan ucapannya tersebut di halaman depan buku yang baru diterimanya.
"Waktu beliau bicara begitu, saya bilang, Pak (Soekarno, Red) tolong ditulis sekalian di situ. Maka, jadilah tulisan ini," ujar Sidarto sambil menunjukkan buku "bersejarah" yang masih terawat baik itu.
SIDARTO Danusubroto adalah ajudan terakhir Bung Karno. Sehari setelah peringatan meninggalnya (haul) Bung Karno, 21 Juni lalu, dia menuturkan kembali
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor