Kenapa Pakar Kesehatan Masyarakat Berusaha Menjegal Instagram Versi Anak-Anak?

Demografi anak-anak semakin dilihat sebagai khalayak baru yang belum dimanfaatkan, dan salah satu cara untuk mengamankan khalayak masa depan: pengguna Instagram untuk anak-anak pra-remaja secara alami akan mendaftar ke versi dewasa saat mereka beranjak dewasa.
Sementara itu, YouTube for Kids (diluncurkan pada 2015) kini telah menjadi raksasa konten.
Perusahaan pemasaran sekarang mempromosikan apa yang mereka sebut dengan tanaman "pemberi pengaruh anak-anak" yang memiliki jutaan pelanggan sebagai merek untuk menargetkan demografi yang lebih muda.
Dan para orangtua adalah pihak yang terjebak di antara anak-anak dan berbagai suguhan konten anak-anak.
Mereka ini umumnya diberitahu bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar berbahaya untuk anak, dan mereka juga bertanggung jawab untuk membatasi akses anak-anak mereka.
Hasilnya? Konflik.
Waktu yang dihabiskan di depan layar telah menjadi sumber konflik keluarga
Dari klinik kecanduan internet anak-anak miliknya di Sydney utara, psikolog Brad Marshall telah mengamati penggunaan layar yang terus meningkat di antara anak-anak selama satu dekade terakhir.
Dalam kurun waktu itu, dia memperhatikan perubahan jenis kasus yang masuk ke kliniknya.
Perusahaan media sosial makin gencar menargetkan anak-anak sebagai konsumen, tetapi pakar kesehatan publik dan aktivis anak mengatakan hal tersebut mengandung risiko dan meminta Facebook serta perusahaan besar lainnya untuk menghentikan rencana mereka
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina