Kendaraan pakai BBM Beroktan Rendah, Biang Kerok Polusi di Jakarta

Kendaraan pakai BBM Beroktan Rendah, Biang Kerok Polusi di Jakarta
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Foto: dokumen JPNN.Com

"Biang keroknya itu jumlah kendaraan di kota besar termasuk seperti di Jakarta. Apalagi mereka ini umumnya memakai bahan bakar (BBM) yang tidak ramah lingkungan," ujar Mamit.

Dijelaskannya, di Jakarta saat ini tidak kurang dari 13 juta unit sepeda motor dan lebih dari enam juta unit roda empat yang terdaftar. Setiap hari tidak kurang dari 25 juta perjalanan melintasi kota Jakarta.

"Mereka penyumbang polusi utama , apalagi jika menggunakan BBM tidak ramah lingkungan. Masalah ini baik bagi Jakarta dan kota besar lain akan tetap jadi masalah yang laten," katanya.

Menurutnya, upaya pemerintah dengan mendorong program langit biru, yakni mendorong BBM ramah lingkungan, harus didukung.

Caranya, dengan dengan mengurangi distribusi dan penjualan jenis BBM yang tidak ramah lingkungan, yaitu BBM beroktan rendah.

"Ujung-ujungnya untuk membuat lingkungan lebih sehat dan nyaman bagi masyarakatnya," tegas Mamit.

Dia menilai Pertamina tetap pada penugasan yang di berikan oleh pemerintah. Jadi akan mendukung apapun kebijakan pemerintah terkait hal ini.

"Kalau ada permintaan agar distribusi BBM beroktan rendah dihentikan, pasti akan dipenuhi," tandasnya. (esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Biang kerok polusi udara di Jakarta adalah kendaraan memakai BBM yang tidak ramah lingkungan, beroktan rendah.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News