Kepada Aktor Politik di Balik Tragedi Kudatuli, Sekjen PDIP: Kami Belum Selesai

Hadir pula sejumlah perwakilan keluarga korban peristiwa Kudatuli, yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kerukunan (FKK) 124.
Mereka memanjatkan doa, lalu menaburkan bunga di pelataran gedung DPP PDIP tersebut.
Menurut Hasto, pada era Orde Baru, demokrasi sangat dikontrol oleh kekuatan elite yang menindas, dan membungkam suara-suara rakyat.
Saat itu, sebagai respons hak kedaulatan rakyat, didirikan mimbar demokrasi di kantor PDI tetapi kemudian dihancurkan oleh rezim.
Tragedi Kudatuli, kata Hasto, tidak bisa terlepas dari upaya rezim Orde Baru yang berusaha mengintervensi Megawati Soekarnoputri yang saat itu terpilih sebagai ketua umum PDI.
Kantor partai sebagai simbol kedaulatan diserang sehingga menimbulkan banyak korban.
Politikus asal Yogyakarta itu mengatakan bahwa PDIP tidak akan pernah bosan datang ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk mengingatkan perlunya pengadilan koneksitas agar yang terlibat diadili.
Seperti para aktor-aktor politik sebagai penyusun skenario yang mencoba mematikan suara rakyat dengan menimbulkan korban jiwa di kantor DPP PDI saat itu.
PDIP melakukan tabur bunga memperingati tragedi Kudatuli atau Kudeta 27 Juli 1996. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan kepada aktor politik di balik peristiwa Sabtu Kelabu, itu bahwa PDIP mereka belum selesai mencari kebenaran hukum.
- Soal Wacana Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Legislator Bicara Prinsip Keadilan
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial