Kepala BKP Kementan: Indonesia Butuh Petani Milenial

Kepala BKP Kementan: Indonesia Butuh Petani Milenial
Kepala BKP Agung Hendriadi, saat mengunjungi Tani MaS di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Playen, Kulon Progo, Minggu (8/12). Foto: BKP Kementan

jpnn.com, YOGYAKARTA - Salah satu tantangan pembangunan pertanian adalah semakin berkurangnya tenaga kerja pertanian. Karena itu, regenerasi petani menjadi agenda yang sangat penting ke depan.

Untuk membangun kecintaan generasi muda pada dunia pertanian, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) meluncurkan program Pertanian Masuk Sekolah (Tani MaS).

"Kegiatan Tani MaS ini bertujuan agar generasi muda mencintai dunia pertanian. Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan di sini, dalam waktu singkat sudah bisa mewujudkan Tani MaS," ujar Kepala BKP Agung Hendriadi, saat mengunjungi Tani MaS di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Playen, Kulon Progo, Minggu (8/12).

Agung berharap di sekolah yang menjadikan pertanian menjadi ekstra kulikuler, tidak hanya diajarkan masalah budidaya, tetapi bagaimana menjadi entrepreneur di bidang pertanian. "Saya bangga, ternyata ekstra kurikulernya adalah pertanian, dan gurunya ada sarjana pertanian. Ini bagus sekali" tambah Agung.

Agung juga berpesan bahwa Tani MaS tidak boleh mati. "Kalau mati, pelajaran kewirausahaannya berarti gagal," ujar Agung.

Agung yang didampingi pejabat Eselon 2 BKP mengatakan, bahwa Tani MaS merupakan harapan Presiden melalui Menteri Pertanian, sehingga ke depannya akan terus dikembangkan.

Agung juga memberikan peluang kepada siswa-siswi yang ingin melanjutkan pendidikan ke Politeknik Pembangunan Pertanian.

"Bagi adik-adik yang ingin mekanjutkan pendidikan D4 di politeknik pembangunan pertanian, saya jamin diterima. Syaratnya antara lain ada rekomendasi dari Kepala Sekolah yang disampaikan kepada Dinas Pertanian, dan Dinas merekomendasikan kepada Direktur Polbangtan. Nanti akan saya sampaikan kepada Menteri Pertanian. Pasti Menteri mendukung," kata Agung.

Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi mengatakan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan petani milenial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News