Kepala BMKG: Cuaca Ekstrem Mengancam Ketahanan Pangan

Kepala BMKG: Cuaca Ekstrem Mengancam Ketahanan Pangan
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati menilai laju perubahan iklim yang diperparah dengan kerusakan lingkungan memicu bencana alam. Foto: Ricardo/Dokumentasi JPNN.com

WMO, kata dia, juga menyebutkan dekade terakhir 2011-2020, adalah rekor dekade terpanas suhu di permukaan bumi.

Lonjakan suhu pada 2016 dipengaruhi oleh variabilitas iklim yaitu fenomena El Nino kuat, sementara itu terus meningkatnya suhu permukaan pada dekade-dekade terakhir yang berurutan merupakan perwujudan dari pemanasan global.

Dalam peringatan HMKGN tahun ini, Dwikorita kembali menekankan pentingnya kesadaran umat manusia bahwa betapa seriusnya dampak perubahan iklim baik terhadap Indonesia dan dunia.

Kawasan Indonesia sendiri mengalami peningkatan suhu dalam kisaran 1 °C dan dapat bertambah mencapai 3 °C di akhir abad ini.

"Peningkatan 1 derajat Celcius saja dapat berdampak cuaca ekstrem seperti siklon tropis, hujan ekstrem, angin kencang/puting beliung, gelombang tinggi, yang dapat memicu banjir, banjir bandang, tanah longsor dan bencana hidrometeorologi lainnya. Jika tidak ditahan laju pemanasan di Indonesia dan global, bahkan dapat mencapai 3 derajat Celcius pada akhir abad 21.

"Ini adalah masalah yang sangat serius. Kuncinya, mari kita bersama-sama melakukan penghijauan masif, menggunakan transportasi publik, mengubah energi fosil ke energi terbarukan dan melakukan langkah-langkah pelestarian lingkungan, penghijauan," tegas Dwikorita. (mcr10/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Kelapa BMKG menyebut cuaca ekstrem yang intensitasnya makin sering dan durasinya panjang ini juga mengancam ketahanan pangan nasional


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News