Kepala SMAN 3 Semarang Harus Tanggung Jawab

Kepala SMAN 3 Semarang Harus Tanggung Jawab
Ilustrasi. Foto: Dipta/dok.Jawa Pos

jpnn.com - SEMARANG – Sebanyak 380 siswa program IPA reguler SMA Negeri 3 Semarang gagal dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016. Penyebabnya, diduga kuat karena kesalahan pihak sekolah. 

Hasil penelusuran Jawa Pos Radar Semarang di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), diduga pihak sekolah lalai meng-input nilai mata pelajaran Kimia.

Menurut Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Ir Ari Santoso DEA,  jika tidak lolosnya 380 siswa program IPA reguler SMAN 3 Semarang dikarenakan kesalahan input data yang dilakukan oleh pihak sekolah. 

”Ada salah satu mata pelajaran yang belum masuk dalam input, yakni pelajaran Kimia. Jadi, diduga ada kesalahan input data dari pihak sekolah,” kata Ari Santoso kepada Jawa Pos Radar Semarang.

Ia menyebutkan, dari hasil pengecekan kasus SMAN 3 Semarang diperoleh data bahwa 380 siswa SMAN 3 Semarang tidak lolos SNMPTN karena ada nilai pelajaran yang tidak lengkap,yakni nilai Kimia , sehingga tidak bisa diproses oleh sistem. Hal ini disebabkan karena pihak sekolah kurang cermat mengisi nilai siswa dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

“SMA lain yang menggunakan sistem SKS yang sama tidak mengalami masalah serupa. Jumlah SMA yang menggunakan sistem SKS sebanyak 50 SMA di seluruh Indonesia (9 SMA di Jateng). Semua sekolah sistem SKS ini berjalan baik, kecuali SMAN 3 Semarang,” ujar Ari Santoso.

Dikatakan, jika sumber masalahnya terjadi karena kekeliruan pihak sekolah dalam memasukkan data, maka harus lakukan audit atas proses data entry pendaftaran di SMAN 3 Semarang, dan harus diminta pertanggungjawaban kepala sekolah mengapa sebagian data nilai siswa dibiarkan kosong.

“Kepala SMAN 3 harus bisa menjelaskan kekhilafan ini dan harus bertanggung jawab,” tegasnya. (den/fai/aro/ce1)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News