Kepatuhan Masyarakat Rendah, Efektivitas Program Kampung Tangguh Irjen Fadil Diragukan

Kepatuhan Masyarakat Rendah, Efektivitas Program Kampung Tangguh Irjen Fadil Diragukan
Rr Dewinta Pringgodani. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik, hukum dan keamanan Dewinta Pringgodani menilai program Kampung Tangguh yang diinisiasi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran tidak akan efektif menekan penularan Covid-19, bila kesadaran masyarakat mematuhi PPKM masih rendah.

"Program Kampung Tangguh sama juga bohong kalau diawasi sampai tingkat RT, tapi banyak warga yang ke luar rumah dan baru pulang jam 8 malam atau lebih," kata Dewinta melalui keterangan tertulis, Rabu (10/2).

Dewinta mengingatkan bahwa berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, penularan di lingkungan rumah atau klaster keluarga masih mendominasi kasus penularan virus Covid-19 di wilayah Jakarta.

"Jangan sepelekan Covid. Ingat klaster keluarga terus meningkat dari minggu ke minggu. Apalagi kalau yang masih nekat liburan ke luar kota saat Imlek lusa. Kasus positif bisa-bisa terus melonjak," kata Dewinta mengingatkan.

Dewinta mengungkapkan, jika ada satu anggota keluarga yang terinfeksi virus Covid-19, maka akan menjadi sumber infeksi bagi anggota keluarga lainnya.

Oleh karena itu untuk memutuskan rantai penularan tetap lakukan menjaga jarak 1,5 meter dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

"Pahami betul penularan penyakit melalui kontak dekat, percikan ludah kecil (droplet) orang yang sakit melalui batuk, berbicara dan saat bersin," kata Dewinta.

Dewinta juga mendorong level RT makin memperketat penerapan PPKM berbasis mikro dengan mengawasi pembatasan mobilisasi masyarakat.

Pengamat politik, hukum dan keamanan Dewinta Pringgodani menilai program Kampung Tangguh yang diinisiasi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran tidak akan efektif menekan penularan Covid-19

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News