Kepemimpinan GNPF Ulama Sistem Rotasi

Kepemimpinan GNPF Ulama Sistem Rotasi
Ketua GNPF Ulama Ust Yusuf Muhammad Martak, sedang memberikan keterangan kepada media, bersama dengan jajaran pengurus GNPF lainnya. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama menyoroti isu-isu utama yang berkembang di tahun politik, terkait dengan kepentingan umat Islam.

Hal itu sejalan dengan perubahan nama dari GNPF MUI menjadi GNPF Ulama, dalam rangka memperjuangkan misi yang lebih luas.

“GNPF Ulama memandang perlu untuk mengawal fatwa ulama secara umum, sehingga nama GNPF MUI berubah menjadi GNPF Ulama dan bertekad akan tetap istiqomah mengawasi fatwa ulama,” kata Ustaz Yusuf Muhammad Martak, ketua GNPF Ulama pengganti KH Bachtiar Nasir, di Jakarta, Senin (12/3).

Menurut dia, pergantian kepengurusan ini hanya untuk menyegarkan dan mengefektifkan manajemen organisasi.

Pada kepengurusan baru ini, GNPF Ulama menjadikan kepemimpinan GNPF Ulama bersifat kolektif kolegial.

Dan, secara bergilir melakukan rotasi serta reposisi tanpa ada pengurangan jumlah anggota pimpinan GNPF Ulama. Malah akan melakukan penambahan jumlah keanggotaan kepemimpinan GNPF Ulama.

Dalam kepengurusan baru ini Ustaz Yusuf didapuk sebagai ketua. Untuk Sekjen GNPF dijabat Ustaz Muhammad Al Khathath. Sedangkan pengurus lainnya tetap.

Terkait isu-isu utama di tengah umat, lanjut dia, GNPF Ulama juga melihat situasi beberapa bulan terakhir ini, dengan banyaknya ulama dan ustaz yang diserang sekelompok ‘orang gila’.

Perubahan nama dari GNPF MUI menjadi GNPF Ulama, dalam rangka memperjuangkan misi yang lebih luas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News