Kepemimpinan Perempuan Indonesia di Sektor Publik dan Privat

Sementara itu, pada era Sri Sultan HB X, ada perubahan signifikan dalam penempatan perempuan di dalam Keraton. Hayu dan keempat saudara perempuannya diberi tanggung jawab untuk memimpin lembaga di dalam Keraton.
"Posisi yang dulu masih kebanyakan diisi laki-laki, sekarang pemimpinnya perempuan. Otomatis terisi juga abdi dalem perempuan di dalamnya," ujar dia.
Mendorong kepemimpinan perempuan memang menjadi hal yang kerap dibahas akhir-akhir ini.
Acara bertajuk Kepemimpinan Perempuan di Sektor Publik dan Privat ini juga merupakan kolaborasi antara fakultas, Departemen Sosiologi UGM FISIPOL UGM, Social Research Centre, dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (P3AP2) DI Yogyakarta.
Pada kesempatan yang sama, Direktur External Affairs PT HM Sampoerna Tbk., Elvira Lianita mengungkapkan kepemimpinan perempuan di sektor swasta dan publik sangat penting bagi Indonesia maupun dunia.
Mengutip riset Women in the Workplace 2018-2021 yang dilakukan oleh McKinsey & Company, kepemimpinan perempuan di sektor bisnis dan publik bisa menciptakan organisasi yang lebih sehat.
Riset itu juga menunjukkan bahwa kepemimpinan perempuan mampu menghasilkan keputusan yang komprehensif dan inklusif karena mempertimbangkan berbagai aspek.
Kepekaan perempuan dinilai mampu merumuskan strategi perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan mendorong peningkatan performa keuangan perusahaan.
April menjadi momentum untuk menilik kembali peran perempuan di segala sektor. Setiap tanggal 21, menjadi momentum peringatan Hari Kartini.
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Nutriflakes Ajak Perempuan Aktif Bergerak dan Bebas GERD
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Perempuan Diajak Beraktivitas di Marina Suntastic Run 2025
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari