Kepentingan Politik Pilkada Tumpangi Syariat Islam

Dandim Kritisi Kebijakan Bupati Aceh Barat Soal Larangan Mengenakan Rok

Kepentingan Politik Pilkada Tumpangi Syariat Islam
Kepentingan Politik Pilkada Tumpangi Syariat Islam
MEULABOH – Komandan Kodim (Dandim) 0105 Aceh Barat, Letkol, Inf. Andi Sirajudin, menilai penegakan syariah Islam di wilayah Aceh Barat sudah dicampuradukkan dengan kepentingan politik. Penilaian Andi itu terkait kebijakan Bupati Aceh Barat, Ramli MS, yang mengharuskan kaum perempuan mengenakan rok dan melarang pemakaian celana panjang. 

“Apa ada aturan keharusan mengenakan rok bagi wanita, atau larangan mengenakan celana panjang bagi perempuan,” ujar Sirajudin seperti dikutip Rakyat Aceh (Grup JPNN).

Menurut Sirajudin, selama tujuh bulan terahir dirinya mendapat masukan dari banyak pihak terutama saat dirinya menjalankan program manunggal subuh, zikir, dan jumat, bersama para ulama dan masyarakat. Dari berbagai masukan tentang penerapan larangan mengenakan rok pada 12 Kecamatan di Aceh Barat, masyarakat banyak yang merasa Syariat Islam sudah dicampur adukkan dalam urusan politik.

“200 persen saya dukung penerapan syariat Islam, tapi untuk keharusan memakai rok, atau larangan memakai celana panjang, sama sekali tidak setuju. Masyarakat dan ulama telah mengerti bahwa tujuannya hanya untuk mendapat serta mendongkrak, pencitraan politik saja,” ujar Sirajudin.

MEULABOH – Komandan Kodim (Dandim) 0105 Aceh Barat, Letkol, Inf. Andi Sirajudin, menilai penegakan syariah Islam di wilayah Aceh Barat sudah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News