Keputusan Jokowi Batalkan Harga Baru BBM Kecewakan Oposisi?

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai keputusan pemerintah membatalkan rencana menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi telah mengecewakan kubu oposisi. Sebab, keputusan itu membuat kubu oposisi kehilangan amunisi tambahan untuk menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Barangkali yang di luar kubu pemerintahan kan kecewa tidak jadi naik. Tidak ada gorengan besar,” kata Arsul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/10).
Wakil ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) itu menjelaskan, rencana kenaikan BBM jenis premium merupakan usulan PT Pertamina (Persero). Selanjutnya, usul itu disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan.
Menteri ESDM ternyata memberikan persetujuan atas usul Pertamina. Namun, keputusan akhir ada di Presiden Jokowi selaku penanggung jawab anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Kenapa kok harus disetujui finalnya, karena akan memengaruhi jumlah subsidinya. Kalau kemudian itu tidak dinaikkan, kan berarti logikanya subsidi yang harus dinaikkan, tapi presiden tidak setuju,” katanya.(boy/jpnn)
Sekjen PPP Arsul Sani menilai keputusan pemerintah membatalkan rencana menaikkan harga BBM bersubsidi telah mengecewakan kubu oposisi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional