Kera Slow

Oleh: Dahlan Iskan

Kera Slow
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAMA sekali tidak sengaja. Tidak janjian. Saya bertemu orang yang kekayaannya naik Rp 30 triliun hanya dalam dua tahun itu: Datuk Low Tuck Kwong. Di lokasi yang begitu jauh. Di pedalaman Kaltim yang sangat dalam.

Hari itu, sebenarnya, saya akan bermalam di mess staf kontraktor tambang milik Haji Aseng. Saya sudah taruh tas di salah satu kamar di mes itu..

Saya juga sudah menyumbangkan air tubuh di toiletnya. Bahkan saya sudah merencanakan mandi sebelum tidur dari air di ember di pojok kamar mandi itu.

Baca Juga:

Sore yang panas. Tas itu kami tinggal di kamar. Kami keliling kawasan pertambangan di daerah  hulu antara Sungai Senyiur dan Sungai Belayan –dua anak Sungai Mahakam.

Tiga jam kami bermobil. Lewat jalan-jalan lebar yang dibangun khusus untuk angkutan batu bara.

Truk yang lewat pun khusus. Besar dan besar sekali. Satu truk bisa mengangkut 100 ton batu bara. Ada yang bisa sampai 180 ton –bak truknya digandeng.

Baca Juga:

Kami melewati jalan sepanjang 70 km untuk bisa sampai ke tambang. Lalu mampir ke kebun binatang.

Hahaha... Ada kebun binatang di situ. Tidak kaleng-kaleng. Luasnya  lebih 200 hektare..

Saya bertemu orang yang kekayaannya naik Rp 30 triliun hanya dalam dua tahun itu: Datuk Low Tuck Kwong. Di lokasi yang begitu jauh. Di pedalaman Kaltim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News