Keraton Yogyakarta Gelar Symposium Internasional dan Pameran Jayapatra, 4 Bulan Nonstop

“Perjuangan ini dilanjutkan oleh Sri Sultan Hamengku Bawono ka. 10 dalam mempertahankan kedaulatan republik melalui praktik-praktik budaya dan reformasi di Yogyakarta. Potret pisowanan ageng pada 1998 menjadi fakta atas peran sultan dalam menjaga keutuhan Republik Indonesia,” ujar GKR Mangkubumi.
Jayapatra berarti perjanjian kemenangan, yang mengacu pada perjuangan menempuh kemerdekaan dipenuhi dengan berbagai perjanjian hingga memenangkan sebuah kebebasan.
Payung tema ini hadir sebagai upaya menarik kembali sejarah panjang Yogyakarta sebagai kota kerajaan yang memiliki pengaruh besar atas kelahiran republik.
Peran-peran di bidang pendidikan, sosial, politik, ekonomi, hingga kebudayaan selanjutnya diterjemahkan dalam masing-masing tema simposium, sekaligus sudut-sudut ruang pamer.
“Harapannya pameran ini hadir sebagai upaya keraton dalam mengilhami generasi muda agar melek sejarah tentang Yogyakarta dan perannya atas kelahiran RI,” seru GKR Bendara, Penghageng Nityabudaya.
"Beragam bukti sejarah yang dipamerkan kali ini kami bawakan agar masyarakat tahu mengapa Yogyakarta menjadi daerah istimewa," imbuhnya.(chi/jpnn)
Pameran digelar di Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta selama empat bulan ke depan.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Artefak Rasulullah Hadir Dipamerkan di Konvensi DMDI ke-25
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda
- SMEXPO Kartini 2025 Dorong Pertumbuhan Mitra Binaan Pertamina
- SAH Apresiasi Dasco yang Peduli Terhadap Dunia Pendidikan
- Ribuan Warga Kampung Sawah Tolak Gerai Miras di Kartika One