Kerdipan Asabri

Kerdipan Asabri
Ilustrasi. Foto: Disway

Tapi mereka tentu tidak mau kerdipan itu meningkat menjadi pelototan, atau yang lebih wow dari itu.

Transaksi yang mereka lakukan dengan asuransi milik TNI-Polri itu bisa saja memang legal. Lewat mekanisme yang terbuka pula: pasar modal.

Tapi ada korban di situ. Yakni Asabri. Yang menanggung masa depan dan hari tua semua anggota TNI dan Polri.

Yang gaji mereka dipotong tiap bulan. Sebesar 4,75 persen untuk cadangan pensiun dan 3,25 persen untuk tunjangan hari tua.

Bisa saja direksi Asabri juga mengaku tidak bersalah, secara hukum.

Direksi Asabri memang perlu memutar uang untuk memperoleh bunga yang lebih tinggi.

Untuk itu mereka menunjuk lembaga profesional untuk melaksanakan pemutaran uang tersebut.

Direksi tidak hanya menunjuk satu lembaga. Melainkan sampai 17 perusahaan.

Uang Asabri mungkin lebih bisa diselamatkan. Daripada uang Jiwasraya. Asabri punya punggung yang kuat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News