Keren, Badan Ini Membuka Ruang Atas Kritik Sastra

Keren, Badan Ini Membuka Ruang Atas Kritik Sastra
Suasana para pembicara saat diskusi buku berjudul ‘Antologi Kritik Sastra: Teks, Pengarang, dan Masyarakat, Sayembara Kritik Sastra” yang dibedah di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (17/11/2021). Foto: Panitia Bedah Buku

“Saya beruntung karena sebelum menulis kritik, panitia memberikan kesempatan kami mengikuti semacam workshop selama tiga kali oleh pemateri yang andal dalam hal kritik sastra,” katanya.

Bangun Kesenangan Membaca

Selain buku Antologi Kritik Sastra, pada saat bersamaan di sesi kedua, juga dibedah buku karya Bambang Trimansyah berjudul “Model Pembelajaran Literasi” dengan pembahas, Sudariyanto atau Boim Lebon yang selama ini dikenal sebagai penulis cerita Lupus Anak dan Lupus Remaja.

Bambang Trimansyah mengatakan pembelajaran literasi seyogianya berorientasi kepada siswa dan dilakukan dengan cara-cara yang kreatif.

Buku sebagai salah satu media dapat digunakan sebagai bahan ajar literasi untuk membaca dan beraktivitas secara menyenangkan.

Sebagai acuan dalam pembelajaran literasi berbasis buku, menurut Bambang, buku ini disusun untuk menggagas model pembelajaran literasi yang dapat menggugah dan meningkatkan daya literasi siswa.

“Buku ini ditujukan untuk siswa SD dengan kemampuan membaca awal, yaitu untuk siswa SD Kelas II dan III. Di dalam buku ini disertakan contoh buku nonteks (pengayaan kepribadian) yang dapat digunakan dalam pembelajaran literasi berbasis buku,” paparnya.

Bambang menekankan pentingnya menanamkan minat baca sejak dini meski situasi sekarag sulit mengingat perangkat gawai yang sudah mendominasi kita dan anak-anak.

Pustakawan Badan Bahasa dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dwi Pudyastuti membuka ruang atas kritik sastra yang lama tak terungkap dengan sistematis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News