Keren! FEB UI Masuk Daftar 200 Besar Dunia
Parameter berikutnya adalah publikasi internasional yang dihasilkan oleh civitas akdemiska.
Pengukuran berbasis publikasi internasional ini terkait dengan jumlah kutipan (citation) dalam setiap publikasi ilmiah.
Semakin banyak publikasi ilmiah internasional yang dihasilkan, peluang mendapatkan kredit poin dari pengukuran ini sangat tinggi.
Paramater terakhir adalah produktivitas dan dampak publikasi ilmiah yang dihasilkan peneliti atau dosen di kampus.
Dirjen Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti mengatakan, publikasi ilmiah internasional sangat penting.
Menurutnya jika ingin meningkatkan daya saing kampus Indonesia di mata internasional, salah satu jalan utamanya adalah menggenjot publikasi internasional.
Untuk mendorong publikasi ilmiah internasional ini, pemerintah sampai mewajibkannya untuk dosen pangkat lektor kepala dan guru besar.
’’Program kewajiban membuat publikasi internasional kita evaluasi November 2017,’’ jelasnya.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) berhasil masuk jajaran 200 terbaik dunia.
- Siapkan SDM Unggul di Bidang Energi, ITPLN Buka Penerimaan Mahasiswa Baru
- Menteri Nadiem Dicecar Komisi X DPR Gegara Pernyataan Anak Buah
- Kemendikbudristek: Semester II 2024/2025 Semua Prodi Gunakan Penomoran Sertifikat Profesi Nasional
- 10 Pernyataan Sikap Forum Rektor PTMA di Aksi Bela Palestina, Menohok!
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- Bicara di IYSDGS, Rektor UB Singgung Peran Kampus Bentuk Pemikiran tentang Keberlanjutan