Keren! Tak Tamat SMA tapi Karyanya Sudah sampai Eropa

Keren! Tak Tamat SMA tapi Karyanya Sudah sampai Eropa
Sejumlah wisatawan asing berkunjung ke rumah yang sekaligus galeri gitar Dian Hadi Irawan di Desa Suralaga. Foto: Dian Hadi Irawan for Radar Lombok

Lama kelamaan, ia terlalu sibuk main musik dan belajar membuat gitar.

Imbasnya, ia berhenti sekolah dan lebih memilih belajar membuat gitar.

“Saya putus sekolah dan tidak tamat. Itu karena saya terlalu sibuk bermain musik dan belajar membuat gitar,” jelasnya.

Ia terus belajar. Tidak terasa dia belajar selama enam tahun lamanya. Baru, pada tahun 2012, ia mengaku aktif membuat gitar dan menjualnya.

Awalnya, gitar buatannya dibuat dari kayu kelapa. Untuk satu gitar, memakan waktu penyelesaian selama seminggu.

“Saat itu, gitar dari kayu kelapa saya jual seharga Rp 500 ribu per unitnya,” katanya.

Selanjutnya, pada tahun 2015, gitar buatannya sudah beralih ke bahan kayu (solid body).

Untuk bahan solid body ini, proses pembuatannya sampai tiga minggu hingga satu bulan. Pembuatannya pun kata pemuda kelahiran tahun 1989 ini, secara manual.

Dian Hadi Irawan, 28, warga Suralaga Kecamatan Suralaga Lombok Timur, NTB, mampu menyalurkan hobi menjadi bisnis yang sukses. Dari hobi bermain gitar,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News