Keren, Varietas Unggul Bunga Tanaman Hias dari Balithi Kementan Sumbang Rp 311,6 Miliar untuk Indonesia

Keren, Varietas Unggul Bunga Tanaman Hias dari Balithi Kementan Sumbang Rp 311,6 Miliar untuk Indonesia
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat memegang bunga krisan yang termasuk dalam jenis tanaman hias. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Lebih lanjut, Syahrul menyebutkan ke depan Kementan akan melakukan sebuah langkah yang lebih besar dalam menghadirkan berbagai aktivitas komoditi pertanian yang makin terarah, makin maju dengan berbagai hasil riset, kemudian makin modern.

Langkah ini tentunya merupakan bagian-bagian dari upaya-upaya untuk memandirikan masyarakat sehingga bisa bertumbuh dengan baik di seluruh Indonesia.

"Litbangtan menjadi penting untuk saya. Negara yang tertinggal itu karena Litbangnya yang tertinggal. Kenapa Jepang bisa lebih baik, kenapa Taiwan risetnya lebih baik, karena memiliki penelitian lebih berkualitas karena negara memfasilitasi sehingga riset itu makin berkembang dan itu menjadi ukuran," tuturnya.

Selain itu, tegas Syahrul, di tengah Pandemi Covid 19, pertumbuhan ekspor komoditas pertanian dan pertanian menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi untuk perekonomian Indonesia.

Oleh karena itu, sektor pertanian memiliki kekuatan yang sangat besar dan sektor yang paling siap untuk menunjang pertumbuhan ekonomi makro.

"Jika mau buat pesawat atau mau buat mobil atau kalau mau buat televisi masih panjang (lama) itu sehingga yang paling siap itu adalah pertanian saat ini. Karena itu, riset menjadi sesuatu yang utama memajukan pertanian yang berdaya saing," bebernya.

"Melalui ekspose inovasi tanaman hias ini para stakeholder dapat berkomunikasi yang ditindaklanjuti dengan inisiasi kerjasama di bidang pengembangan inovasi, termasuk komersialisasi teknologi," tegas Syahrul.

Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry menambahkan kegiatan Ekspose Inovasi Tanaman Hias bisa menjadi wahana pertemuan antar stakeholder tanaman hias dalam rangka akselerasi inovasi florikultura untuk kesejahteraan dan urban farming yang modern, mandiri, dan berdaya saing.

Inovasi teknologi pendukung pengembangan krisan Balithi Kementan memberikan dampak kenaikan produksi 18 hingga 20 persen dari produksi krisan nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News