Kerja Tanpa IMTA, Lima Warga Rusia Diamankan
jpnn.com - SEKUPANG - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mengamankan lima tenaga kerja asing (TKA) yang diduga bekerja tanpa izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA) di PT Siemens, Batuampar, Senin (18/1).
Disnaker Kota Batam mengamankan TKA saat sedang melakukan aktifitas di PT Siemens, Batuampar. Kelima TKA langsung tidak diperbolehkan bekerja dan langsung dibawa ke Kantor Disnaker.
Adapun nama-nama kelima tenaga kerja asing (TKA) asal Rusia tersebut adalah, Rodik Patikou, Kiuiff Kovacenko, Romon Kuarisau, Sergey Veytouich, dan Alexey Maslon.
Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, Jumardi mengaku tidak bisa memberikan informasi terkait lima TKA yang diamankan. "Langsung ke kadis saja, kami tidak bisa bicara masalah ini," kata dia seperti dikutip batampos.co.id (group JPNN), Selasa (19/1).
Sementara itu Kasi Norma Kerja Disnaker Kota Batam Jalfriman mengatakan, memang ada lima TKA yang diamankan kemarin (18/1), dan seharusnya sudah melaporkan diri kesini hari ini (19/1).
"Semalam pihak PT sudah berjanji akan memenuhi panggilan Disnaker, tapi hingga siang ini belum ada yang datang," kata dia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Disnaker Kota Batam, kelima TKA pernah juga bekerja dibeberapa perusahan baik di Batam maupun kota lain di Indonesia.
Saat wartawan mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, salah seorang staf menuturkan kalau kadis sedang tidak berada di Kantor.
SEKUPANG - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mengamankan lima tenaga kerja asing (TKA) yang diduga bekerja tanpa izin mempekerjakan tenaga
- Tahanan Polsek Tewas Dianiaya, Ini 5 Orang Tersangkanya
- Polda Riau Ungkap Jual Beli Senpi Ilegal, Pria Ini Masih Dicari Polisi
- Hadiri Peluncuran Koperasi KTNM, Fadel Muhammad Sampaikan Sejumlah Harapan
- Senpi Ilegal Jenis FN Dijual Seharga Rp 10 Juta di Pekanbaru, 4 Orang Pelaku Ditangkap
- Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Segera Bentuk Tim Pencarian Peninggalan Sejarah
- Juaini Taofik ke PPPK: Hati-Hati Menjelang Pilkada, Jangan Masuk ke Politik Praktis