Kerugian Negara di Kasus Bank Bukopin Akhirnya Dirilis Rp 59,5 miliar
Jumat, 21 Desember 2012 – 20:22 WIB
JAKARTA- Kejaksaan Agung akhirnya merilis nilai kerugian negara kasus korupsi pengadaan alat pengering gabah di Bank Bukopin. Berdasar perhitungan akuntan publik Nursehan dan Sinarharja, kerugian yang terjadi mencapai Rp 59,5 miliar
Yang menarik, perlu waktu 4,5 tahun bagi penyidik Pidana Khusus (JAM Pidsus) untuk memastikan ada unsur kerugian negara, dalam kasus yang membuat 10 pegawai Bukopin dan seorang pegawai PT Agung Pratama Lestari (PT APL) menjadi tersangka tersebut. Pidsus Kejagung menyisik kasus ini sejak awal 2008.
"Itu (perhitungan kerugian negara) sesuai surat akuntan publik Nomor: 110/NNS/Sket/XII/12 tanggal 13 Desember dan tanggal 17 Desember 2012. Sampai sekarang kita sudah memeriksa 20 saksi," jelas Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum) Setia Untung Arimuladi, Jumat (21/12).
Kasus Bukopin berlarut-larut penyelesaianya karena Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menilai tak berwenang mengaudit Bukopin. Alasannya, saat kejadian perkara tahun 2004 lalu, saham pemerintah di bank tersebut kurang dari 51 persen.
Karena saham pemerintah minoritas (14 persen) maka Bukopin tak tergolong BUMN, seperti diatur dalam UU No 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
JAKARTA- Kejaksaan Agung akhirnya merilis nilai kerugian negara kasus korupsi pengadaan alat pengering gabah di Bank Bukopin. Berdasar perhitungan
BERITA TERKAIT
- Memakai Kain Endek di WWF, Puan Maharani jadi Buah Bibir Netizen
- Bertemu Jokowi, Mbak Puan Dapat Pujian, Disebut Mewarisi Kenegarawanan Taufiq Kiemas
- Hadir di World Water Forum ke-10, Presiden Jokowi Ajak Dunia Wujudkan Tata Kelola Air Berkelanjutan
- Hadiri Pembukaan WWF, Menteri AHY: Indonesia Harus Terdepan Menjaga Sumber Daya Air
- Kebijakan Kapolri Bagi Casis Polri di Papua Menuai Pujian, Simak Pernyataan Karo SDM Ini
- BNSP Akselerasi Tenaga Kerja Tersertifikasi Melalui PSKK