Kerukunan Bakal Buat Indonesia Kebal Dari Terorisme

Kerukunan Bakal Buat Indonesia Kebal Dari Terorisme
Bendera kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Foto: dokumen Jawa Pos

Menurut wanita kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 3 Maret 1958 itu,  masyarakat memiliki kewajiban mencegah terorisme sehingga gerakan radikalisme tidak berkembang di Indonesia.

“Ini bukan hanya untuk umat Islam, tapi untuk seluruh agama. Karena radikalisme itu ada pada semua agama. Kebetulan saja karena di Indonesia ini mayoritas beragama Islam maka radikalisme yang menguat itu adalah radikalisme yang mengatasnamakan agama Islam” ujar sekretaris jenderal Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) itu.

Musdah menjelaskan, di tiap-tiap negara juga ada radikalisme atas nama agama yang mayoritas.

“Radikalisme dan fundamentalisme itu ada pada semua agama, ada pada semua kepercayaan.  Kelompok-kelompok inilah adalah kelompok yang frustrasi dan tidak puas dengan kondisi sekelilingnya. Dia tidak puas dengan kondisi negara, dia tidak puas dengan kondisi pemerintahan yang ada,” imbuhnya.

Orang-orang yang tidak puas ini, menurutnya, ada di mana-mana. Mereka boleh saja tidak puas dengan kondisi yang ada, tapi tak boleh melakukan aksi-aksi yang dapat menyengsarakan orang lain.

“Boleh saja tidak puas dan kecewa, tetapi kekecewaan itu jangan diungkapkan dalam bentuk aksi-aksi yang brutal dan merugikan sesama manusia. Namun, kekecewaan itu mestinya bisa dijadikan sebagai bahan instorpeksi bagi kita apakah kita ini sudah berbuat baik buat seluruh umat, bangsa, negara atau agama," pungkas Musdah. (jos/jpnn)


Kerukunan antaranak bangsa akan membuat Indonesia imun dari radikalisme dan terorisme.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News