Kesaksian Mahasiswa Indonesia Terjebak di Kota Kelahiran Virus Corona

Kesaksian Mahasiswa Indonesia Terjebak di Kota Kelahiran Virus Corona
Suasana asrama tempat Yuli dan puluhan mahasiswa Indonesia lainnya tinggal di kota Wuhan. (Koleksi pribadi)

Yuli mengatakan agar semua pihak, warga dan media, terutama pemerintah Indonesia bisa menjaga perasaan mahasiswa di Wuhan dan tidak menambah kekhawatiran orangtua mereka.

"Sebagai manusia biasa, tolong juga pahami bahwa kami menghadapi situasi yang tidak mudah. Bayangkan saja rasanya tinggal di tempat virus yang mematikan dan tidak bisa ke mana-mana."

"Jadi kami harap pemerintah Indonesia juga menjaga perasaan kami dan keluarga kami dengan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang konyol," kata dia.

Awal pekan kemarin (27/01), Menteri Kesehatan Terawan telah memberikan pernyataan agar warga Indonesia tidak panik dan "enjoy".

"Karena itu pencegahannya jangan panik, jangan resah. Enjoy saja, makan yang cukup," kata Terawan di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, seperti dilansir Detik.com.

Sebelumnya salah satu kelompok mahasiswa mengatakan mereka menunggu Pemerintah Indonesia untuk melakukan evakuasi, tapi Yuli merasa hal tersebut belum tentu bisa dilakukan.

"Kami paham mekanisme evakuasi tidaklah mudah," kata mahasiswi Doktoral di Central China Normal University.

Namun, ia percaya bahwa Pemerintah Indonesia bersama dengan Pemerintah China pasti telah memikirkan solusi yang terbaik untuk mahasiswa Indonesia di Wuhan.

Pemberitaan soal virus corona di Indonesia, telah menjadi beban psikologis sejumlah mahasiswa Indonesia yang sedang studi di kota Wuhan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News