Kesaksian Mahasiswa Indonesia Terjebak di Kota Kelahiran Virus Corona

Kesaksian Mahasiswa Indonesia Terjebak di Kota Kelahiran Virus Corona
Suasana asrama tempat Yuli dan puluhan mahasiswa Indonesia lainnya tinggal di kota Wuhan. (Koleksi pribadi)

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan warga Indonesia, baik di Wuhan atau kota lainnya di China, yang terkonfirmasi terjangkit virus corona.

Yuli mengatakan sejak Wuhan dinyatakan 'lockdown', pihak KBRI Beijing terus memantau kondisi mahasiswa Indonesia di sana, hampir setiap hari.

"[Salah satu yang dilakukan KBRI Beijing] adalah memastikan pasokan makanan selama lockdown aman."

Kesaksian Mahasiswa Indonesia Terjebak di Kota Kelahiran Virus Corona Photo: Universitas membagikan masker, sabun cuci tangan dan termometer gratis kepada mahasiswa Indonesia di Wuhan. (Supplied: Yuliannova Lestari Chaniago)

 

Tak hanya pasokan makanan, mahasiswa Indonesia yang tinggal di asrama, seperti Yuli, juga dipantau kesehatannya.

Pihak universitas membagikan masker, sabun cuci tangan dan termometer gratis untuk mahasiswa.

"Kami diminta mengukur suhu tubuh kami dan melaporkannya ke group leader kami setiap hari. Dengan begitu, perubahan suhu yang perlu diwaspadai bisa lebih mudah terdeteksi sehingga bisa langsung ditindaklanjuti."

Fahmi mengatakan universitasnya juga menyediakan fasilitas makan pagi, siang dan malam serta aktif memeriksa kesehatan mahasiswa internasional.

Pemberitaan soal virus corona di Indonesia, telah menjadi beban psikologis sejumlah mahasiswa Indonesia yang sedang studi di kota Wuhan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News