Kesaksian WNI yang Dikarantina di Natuna: Lega Meski Ditolak Warga

Setelah mengembalikan telepon genggam, koneksi wifi akhirnya dibuka di lokasi karantina, hari Selasa (04/02).
Kurang koordinasi dan ditolak Warga
Sementara itu di luar hanggar karantina, warga yang tinggal di kawasan Natuna menggelar unjuk rasa menolak daerahnya menjadi lokasi karantina mereka yang dipulangkan dari Wuhan, Tiongkok.
Hingga awal pekan kemarin, gelombang penolakan dari warga lokal terus bergulir dan mereka mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri

Sebelumnya, pada hari Sabtu (01/02) warga bahkan sempat berunjuk rasa di depan gerbang Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad di Ranai, Ibukota Natuna.
Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal mengaku sempat adanya kurang koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah soal penempatan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok.
Pemerintah daerah Natuna, menurut Hamid, baru menerima informasi soal daerahnya sebagai lokasi karantina terkait virus corona sehari sebelum evakuasi.
"Itulah tadi didampaikan oleh Pak Menteri, ini dalam keadaan yang begitu mendesak dan begitu mendadak sehingga informasi terlambat disampaikan, baik kepada pemda maupun kepada masyarakat," kata Hamid seperti yang dilaporkan Kompas.com.
Menyusul mewabahnya virus corona di Tiongkok, warga Indonesia yang telah dievakuasi kini sedang dikarantina di Pulau Natuna
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas