Kesalahan Penanganan Korban Gigitan Ular Berbisa

Kesalahan Penanganan Korban Gigitan Ular Berbisa
Kesalahan Penanganan Korban Gigitan Ular Berbisa. Ilustrasi/Radar Cirebon/JPNN.com

Langkah yang dilakukan cukup sederhana. Yang pertama menggunakan elastic banded yang dibalutkan ke seluruh bagian yang digigit ular. 

“Namun jangan terlalu kencang dan jangan terlalu longgar. Tanda balutan yang pas itu ketika satu jari masih bisa masuk ke dalam balutan,” katanya. 

Setelah itu dibutuhkan alat penopang sehingga bagian tubuh yang digigit ular berbisa tersebut tidak mudah bergerak dan kembali dibalut dengan elastic banded. 

Langkah ini cukup efektif untuk menahan peredaran toksin ular berbisa. 

“Dari pengalaman saya, cara ini bisa membuat orang yang digigit ular bisa bertahan hingga satu minggu. Dengan demikian, orang tersebut bisa mendapatan pertolongan lebih lanjut,” tandasnya. 

Selain itu, Tri Maharani juga menjelaskan, jika ada luka seperti luka terbakar dan ada gelembung kulit berisi cairan akibat gigitan ular berbisa jangan diletuskan.

“Biasanya orang tertarik untuk meletuskannya menggunakan jarum atau alat yang lain. Ini salah dan jangan dilakukan. Biarkan gelembung itu hilang dengan sendirinya,” tandasnya.

Sementara itu, dosen pembimbing Tigor Tambunan yang juga Kaprodi Teknik Industri STTS mengatakan bahwa workshop tersebut merupakan bagian dari materi kecelakaan kerja atau kasus industrial.

JPNN.com SURABAYA – Penanganan terhadap korban gigitan ular berbisa yang selama ini dilakukan masyarakat umum ternyata banyak yang salah. Akibatnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News