Kesehatan Mental Penyintas COVID-19 Banyak yang Terganggu, Begini Gejalanya
Ratih pun memberikan beberapa tips untuk membuat kesehatan mental kembali pulih, khususnya bagi para penyintas COVID-19. Hal pertama yang harus dilakukan adalah latihan pernapasan secara teratur.
Terapkan juga olahraga atau latihan fisik yang baik, makan makanan yang bergizi seimbang, mengadopsi kebiasaan gaya hidup yang baik atau sehat serta menerapkan kebiasaan tidur teratur seperti tidur 7-8 jam dan tidak begadang.
Selain itu, ada berbagai teknik relaksasi untuk membantu mengatasi stres, yaitu Shaking Therapy, Ikigai, Butterfly Hug, dan Guided Imagery."
"Apabila kecemasan mulai menguasai, cobalah terapkan salah satu teknik relaksasi ini sebagai pertolongan pertama."
Seseorang dengan tingkat stres yang tinggi dapat mengalami burnout. Menurut World Health Organization (WHO), fenomena burnout merupakan sindrom akibat stres kronis yang belum berhasil dikelola oleh setiap individu.
Burnout mengurangi produktivitas dan menguras energi sehingga membuat seseorang merasa tidak berdaya, putus asa, lemah, dan cepat marah.
Jika seseorang mengalami ini dalam waktu yang lama akan berdampak pada kehidupan sosial terutama pekerjaan, rentan terkena penyakit saluran napas atas.
Oleh karena itu, sangat perlu untuk segera berkonsultasi kepada para ahli jika sudah merasa membutuhkan bantuan.
Kesehatan mental penyintas COVID-19 rawan terganggu, psikolog menyebut sejumlah gejala yang patut diwaspadai.
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Zeni
- 3 Gejala Gangguan Dismorfik Tubuh yang Berpotensi Dialami Remaja Perempuan
- Kampanyekan Kesehatan Mental, BIK Raih Medali Silver di Young Spikes Asia
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen