Kesepakatan Paris Hampir Gagal Karena Satu Kata

Kesepakatan yang dicapai dalam KTT Perubahan Iklim di Paris di akhir pekan hampir saja gagal tercapai gara-gara satu kata, penggunaan 'should' atau 'shall'.
Beberapa jam sebelum kesepakatan diumumkan, seorang anggota delegasi dari Amerika Serikat melihat adanya perubahan dalam draft kesepakatan, dari versi sebelumnya, dengan versi akhir.
Di dalam draft sebelumnya, kata 'should' digunakan, namun dalam versi paling akhir, kata yang digunakan adalah 'shall'. Keduanya bermakna sama 'akan' namun dalam bahasa Inggris memiliki implikasi yang berbeda.
"Should" bisa diartikan adalah kewajiban moral, namun tidak memaksa sebuah negara untuk melakukan sesuatu, sementara kata 'shall' berarti adanya kewajiban untuk melakukan satu tindakan.
Bila kata 'shall' benar-benar dipergunakan dalam naskah final kesepakatan itu, maka implikasinya di Amerika Serikat akan memerlukan persetujuan dari Kongres. Hal ini sudah disebutkan sebagai hal yang mustahil akan terjadi.
Bila kata tersebut tidak diubah, maka Amerika Serikat pun tidak bisa menandatanganinya. Dampaknya, China juga tidak akan ikut tanda tangan atas perjanjian dimana AS tidak ikut serta.
Namun untuk memperbaiki kata tersebut bukanlah juga hal yang mudah. Beberapa negara melihat bahwa ini adalah perubahan serius yang memerlukan perundingan dimulai lagi dari awal.
Nicaragua yang semula menolak perjanjian, melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan. Dengan posisi ini, keadaan menjadi tegang karena kesepakatan akhir bisa tidak tercapai.
Kesepakatan yang dicapai dalam KTT Perubahan Iklim di Paris di akhir pekan hampir saja gagal tercapai gara-gara satu kata, penggunaan 'should'
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina