Kesibukan Keluarga Cendana Jelang Peringatan Seribu Hari Wafatnya Pak Harto

Tommy-Mamiek Urusi di Solo, Mbak Tutut-Sigit di Jakarta

Kesibukan Keluarga Cendana Jelang Peringatan Seribu Hari Wafatnya Pak Harto
Tommy Soeharto (kanan), Mamiek (tengah) dan Bupati Begug Poernomosidi di Solo, Minggu (17/10). Foto : Radar Solo/JPNN
Peringatan seribu hari wafatnya mantan Presiden Soeharto yang jatuh pada 22 Oktober lusa membuat keluarga Cendana sibuk. Terutama menyiapkan upacara pemasangan nisan di makam Pak Harto, Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah.

 

=====================================
RIKA IRAWATI-WIBATSU ARI SUDEWO, Solo
=====================================
 

GERIMIS pagi itu tidak menyurutkan semangat pekerja di Astana Giribangun untuk memasang tenda di halaman kompleks pemakaman, Senin (18/10). Tenda tersebut didirikan mengelilingi kompleks pemakaman keluarga Cendana itu. "Meski baru digunakan mulai Kamis nanti (21/10), tempatnya harus dipersiapkan mulai sekarang," kata Agus Sutopo, salah seorang petugas sekuriti Astana Giribangun.

 

Kamis malam, di kompleks makam itu akan diadakan tahlilan untuk mendoakan almarhum. Keesokannya (22/10), keluarga melaksanakan upacara pemasangan maejan (mahkota nisan) di atas nisan makam Soeharto.

 

Tidak hanya di halaman kompleks, pekerjaan juga terlihat di Argosari, tempat makam Soeharto. Di bawah arahan Ari Wibowo Sukirno, bagian administrasi Yayasan Giribangun, tiga pekerja melakukan "prodo", memperjelas kembali ukiran dan nama-nama pemilik nisan di tempat tersebut.

Peringatan seribu hari wafatnya mantan Presiden Soeharto yang jatuh pada 22 Oktober lusa membuat keluarga Cendana sibuk. Terutama menyiapkan upacara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News