Ketahanan Fiskal Masih Terjaga, Investor Tak Usah Cemas
jpnn.com, JAKARTA - Defisit transaksi berjalan Indonesia tahun ini diprediksi naik menjadi 2,1 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Meski begitu, ketahanan fiskal Indonesia dinilai bakal terjaga.
Dengan demikian, tidak ada alasan bagi investor jangka panjang untuk mengkhawatirkan kondisi itu.
Ekonom Bahana Sekuritas Fakhrul Fulvian menyatakan, kenaikan defisit transaksi berjalan tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Pada 2016, defisit transaksi berjalan mencapai 1,8 persen dari PDB atau USD 16,3 miliar.
Jika dibandingkan dengan 2015, angka itu masih lebih baik.
Sebab, waktu itu tercatat dua persen dari PDB atau USD 17,5 miliar.
’’Investor tidak perlu takut karena efisiensi di sektor publik dan swasta juga membaik,’’ katanya, Senin (10/4).
Defisit transaksi berjalan Indonesia tahun ini diprediksi naik menjadi 2,1 persen dari produk domestik bruto (PDB).
- 5 Provinsi Ini Diprediksi Bakal jadi Magnet Investor pada 2024
- Begini Perspektif Exchange & Komunitas Dalam Menghadapi Bitcoin Halving Day
- Terjadi Lonjakan Harga Aset Digital, Upbit Beri Tips bagi Investor Pemula
- Menyimpan Misteri
- Harga Bitcoin Sentuh Rp 1 Miliar, Investor Bisa Lakukan Strategi Ini
- Optimalkan Potensi Tambang di Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Bakal Fokus Perbaiki Jalan