Ketahuan Masturbasi di Dalam Mobil, Pria Asal Nepal Terancam Dideportasi

Ketahuan Masturbasi di Dalam Mobil, Pria Asal Nepal Terancam Dideportasi
Pengadilan mendengar kesaksian bahwa alat penilai psikologis yang digunakan tidak tepat. (Facebook: Tasmania Police)

Pada pengadilan hari Senin (01/08), Dinesh Loganathan mengatakan kepada Hakim Andrew McKee bahwa meski ada laporan dari dua psikolog klinis tersebut, CCT tetap pada keputusanya.

"Kami memiliki laporan dua psikolog klinis yang memberikan laporan kepada pengadilan bahwa Static-99R (alat penilaian psikologi yang digunakan) tidak seharusnya digunakan untuk klien saya dan cara penggunaannya keliru," katanya di persidangan.

"Laporan dari Community Corrections memberikan rekomendasi bahwa kemungkinan dia melakukan perbuatannya lagi adalah di tingkat medium.

"Di sisi lain, ada laporan Dr Blake yang mengatakan bahwa Community Corrections sudah lama salah menggunakan alat penilain dan entah sudah berapa lama mereka menggunakannya.

McKee kemudian mempertanyakan tuduhan bahwa CCT telah salah menggunakan alat penilai.

Loganathan menjawabnya dengan mengutip pendapat Dr Blake.

"Community Corrections  harus diberitahu bahwa mereka terus menggunakan alat penilaian yang keliru.

"Ini adalah tindakan tidak etis, hal yang tidak bisa diterima. Ini tidak bisa dibiarkan terus terjadi." kata Loganathan membacakan laporan Dr Blake.

Seorang migran asal Nepal yang ketahuan sedang masturbasi di mobilnya terancam dideportasi dari Australia jika dia masuk ke dalam kategori pelaku pelanggaran seksual

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News