Ketahuan Masturbasi di Dalam Mobil, Pria Asal Nepal Terancam Dideportasi

Ketahuan Masturbasi di Dalam Mobil, Pria Asal Nepal Terancam Dideportasi
Pengadilan mendengar kesaksian bahwa alat penilai psikologis yang digunakan tidak tepat. (Facebook: Tasmania Police)

Ketika mengetuk jendela mobil, si petugas melihat pria Nepal itu sedang melakukan masturbasi sehingga ia memerintahkan pengendara mobil untuk meninggalkan tempat tersebut.

Pria asal Nepal itu kemudian dikenai tuduhan melakukan tindakan seksual terlarang dan mengaku bersalah.

Community Corrections Tasmania (CCT) kemudian diminta melakukan penilaian psikologis terhadap pelaku untuk melihat apakah ia  punya kemungkinan mengulangi tidakannya itu.

Penilaian tersebut nantinya akan digunakan untuk menentukan apakah dia harus masuk ke dalam daftar pelaku pelanggaran seksual.

CCT dalam kesimpulannya menyatakan risiko pria tersebut akan melakukan lagi adalah di tingkat medium.

Kesimpulan inilah yang dipermasalahkan oleh sang pengacara, Dinesh Loganathan.

CCT menggunakan peralatan yang tidak sesuai

Loganathan meminta laporan terpisah dari dua psikolog klinis - Dr Grant Blake dan Dr Emma Collins — di mana keduanya tidak sependapat dengan penilaian CCT dan mengatakan kemungkinan pria asal Nepal tersebut melakukan tindakannya lagi sangat rendah.

Dr Blake bahkan menggambarkan kemungkinan pria tersebut melakukan tindakannya lagi "hampir mustahil" dan "terlalu dibesar-besarkan."

Seorang migran asal Nepal yang ketahuan sedang masturbasi di mobilnya terancam dideportasi dari Australia jika dia masuk ke dalam kategori pelaku pelanggaran seksual

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News