Ketahuilah, 1.200 Pilot Menganggur

Ketahuilah, 1.200 Pilot Menganggur
Taruna Penerbang. Ilustrasi Foto: dok JPG

jpnn.com, JAKARTA - Hingga saat ini terdata 1.200 pilot menganggur. Sejumlah persoalan juga membebani pilot pemula atau dikenal penerbang ab initio.

Misalnya, kontrak memberatkan hingga 17 tahun, membayar biaya pelatihan sampai ratusan juta rupiah, hingga lama menunggu proses rekrutmen dan pelatihan.

Banyaknya pilot menganggur itu sudah terjadi sejak dua tahun terakhir. ”Menteri Perhubungan (Menhub) bersuara, itu setelah kami tekan. Kami sudah lama berteriak, tetapi belum ada tindakan konkret,” tutur Ketua satu Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capt Rama Valerino Noya dihubungi INDOPOS (Jawa Pos Group) di Jakarta, Kamis (25/1).

Rama menyebut dari tiga problem yang diajukan ke Kemenhub, yaitu pengangguran pilot, jeratan kontrak pilot, dan banjir pilot asing, baru persoalan pilot nganggur mendapat tanggapan.

”Aslinya, lulusan pilot sesuai standar dunia. Jadi, stok pilot ab initio secara kualitas tidak kalah,” ulas Rama.

Hanya, diakui Rama, pilot mancanegara datang ke Indonesia tidak sekadar bermodal dengkul. Pilot-pilot asing setelah lulus menempa diri sehingga menjadi pilot tidak sekadar siap pakai, tetapi lebih dari itu, siap bersaing dengan kompetitor.

”Pilot asing itu, setelah lulus menempuh pendidikan lanjutan dengan biaya USD 32 ribu. Nah, ketika mengambil job di sini, rela digaji murah,” ungkap pilot maskapai Lion Air itu.

Dalam pendidikan lanjutan itu, sambung Rama, pilot-pilot bule, mendapat pendidikan get engineering, full rate sebagai pilot. Sedang, pilot-pilot dalam negeri, tidak mendapat pendidikan lanjutan.

Jumlah pilot di Indonesia yang menganggur cukup banyak. Di sisi lain, pilot asing membanjiri Indonesia, gajinya 10 kali lipat gaji pilot lokal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News