Ketekunan Sahabat Lingkungan Membawa Nama Harum IPAL
Namun, dengan penataan yang rapi, disertai puluhan jenis tanaman hijau di sekeliling kolam, IPAL menjadi tempat yang sangat menarik. “Di sini total ada 40 jenis tanaman,” kata Hendro.
Hendro pun memberikan tantangan kepada wartawan JPNN untuk mencuci muka dengan air dari IPAL tersebut. Benar saja, ketika disentuh, air tersebut terasa bersih dan segar.
“Jangan bayangkan ini (air) dari selokan, nanti bisa muntah,” kelakar Hendro yang juga mengaku sudah pernah mandi memakai air dari IPAL tersebut.
Menurut Hendro, proyek IPAL yang menghabiskan dana sekitar Rp 400 juta itu sangat berdampak positif bagi warga setempat.
Selain memperindah pemandangan, IPAL ini juga bermanfaat bagi warga yang ingin mencuci kendaraan seperti sepeda motor dan mobil.
“Kalau cuci mobil, bisa pakai air ini. Nanti habis cuci, air masuk selokan, terus diproses dan bersih lagi,” sambung Hendro.
Dari pengamatan JPNN, kolam IPAL tersebut tampak ditumbuhi tanaman air. Kemudian, di dalamnya ada binatang kodok, ikan koi, dan banyak capung.
“Adanya ikan koi ini menjadi parameter kesehatan air, capung juga. Semakin banyak capung, maka semakin sehat air,” urai Hendro.
Warga beranggapan IPAL hanya akan mendatangkan penyakit dan mengeluarkan aroma tak sedap padahal justru sebaliknya.
- Hadiri Pertemuan di Kanada, Dirjen PSLB3 Rosa Tekankan Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Omzet Bank Sampah Capai Rp 2,8 Miliar per Bulan, Rekrut Ratusan Ribu Pekerja
- Protelindo Group Dukung Upaya Konservasi KLHK dalam Pelestarian Macan Tutul Jawa