Ketersediaan dan Harga Beras Pasca-HET di DKI Aman

Ketersediaan dan Harga Beras Pasca-HET di DKI Aman
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Agung Hendriadi menyampaikan hasil monitoring ketersediaan dan harga beras pascapemberlakuan HET, di Jakarta, Jumat (29/9). Foto: Humas Kementan for JPNN.com

Selanjutnya, berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh Tim Badan Ketahanan Pagan, Agung mengatakan bahwa sejak efektivitas pemberlakuan HET Beras tanggal 18 September 2017, harga beras di PIBC stabil.

Bahkan pada sebagian jenis beras menunjukkan penurunan seperti beras Setra, Saigon Bandung, Muncul II, Muncul III, IR-64 I, IR062 II, dan IR-64 III sekitar Rp 25/kg sampai dengan Rp 50/kg.

Harga beras di PIBC pada hari Jumat, 29 September 2017 untuk beras IR-64 I, IR-64 II, dan IR-64 III berkisar Rp 9.050/kg sampai Rp 10.300/kg dari kondisi tanggal 18 September 2017 berkisar Rp 9.050/kg sampai Rp 10.325/kg

Sedang beras Muncul II dan Muncul III berkisar Rp 9.125/kg sampai Rp 9775/kg dari kondisi tanggal 18 September 2017 berkisar Rp 9.175/kg sampai Rp 9.825/kg.

Hasil pemantauan Tim Badan Ketahanan Pangan terhadap harga beras di tingkat ritel modern di DKI Jakarta dan kota sekitarnya seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok menunjukkan bahwa harga beras sudah mengacu pada HET Beras Premium (Rp 12.800/kg), yang berarti harga beras premium turun cukup signifikan dari sebelumnya berkisar Rp 15.000/kg sampai ada yang Rp 28.000/kg.

“Beberapa ritel menyampaikan penjualan beras mengalami peningkatan. Hal ini berarti konsumen dapat membeli beras berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau,” bebernya.

Dikatakan, adanya isu beras medium langka di pasar/ritel tidak sepenuhnya benar.

“Karena saat ini beras premium lebih banyak beredar antara lain disebabkan saat ini musim panen gadu yang kualitas gabahnya lebih baik (sinar matahari cukup), sehingga pelaku usaha lebih mudah mengolah gabah menjadi beras premium.”

Kementerian Pertanian melakukan monitoring ketersediaan dan harga beras pascapemberlakuan HET baik di pasar induk, pasar tradisional, dan ritel modern.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News